Yuan Digital Tiongkok
Bank sentra Tiongkok atau People’s Bank of China (PBOC) meningkatkan mata uang digital yuan, yang lain dengan cryptocurrency seperti bitcoin serta ethereum. Sekitar 1,1 miliar yuan digital atau seputar US$ 163,1 juta (Rp 2,4 triliun) ditransaksikan selama saat eksperimen.
Yuan digital pada intinya sama dengan uang kertas atau koin yang dikeluarkan dengan sah oleh pemerintahan Tiongkok. Ini tidak sama dengan cryptocurrency seperti bitcoin serta ethereum, yang gerakan harga berdasar pertaruhan.
Uang fiat digital itu diuji-coba terbatas di beberapa kota besar seperti Shenzhen serta Xiongan semenjak tahun kemarin. Wakil Gubernur PBOC Fan Yifei mengatakan, yuan digital dipakai untuk berbisnis 3,13 juta kali di 2019.
Sampai sekarang ini, aplikasi untuk memakai yuan digital didownload 113.300 kali. “Bertambah dari satu,1 miliar yuan ditransaksikan,” kata diambil dari Business Insider, Selasa (13/10).
Untuk mengetes coba yuan digital, pemerintahan bagikan uang fiat elektronik sama dengan US$ 1,5 juta di Shenzhen. Cara pembayarannya bermacam, dimulai dari code bar (barcode), pengenalan muka (face detection) serta tap-and-go.
China Daily memberikan laporan, pemerintahan menggamit 4 bank punya negara paling besar untuk membagikan yuan digital di Shenzhen. Disamping itu, 3 ribu toko di daerah ini sediakan service pembayaran dengan uang digital, diantaranya Walmart.
Pemerintahan selanjutnya bagikan uang digital ke 50 ribu masyarakat di area Luohu, Shenzhen, semasing sama dengan US$ 30. Sedang yang mendaftarkan capai 2 juta.
Di April lalu, Tiongkok mengetes coba pemakaian yuan digital terbatas di 19 korporasi. Beberapa salah satunya adalah perusahaan asal Amerika Serikat (AS), seperti McDonald, Starbucks, serta Subway.
Uang berbasiskan elektronik seperti yuan itu, dikenali dengan pembayaran elektronik mata uang digital (DC/EP). “PBOC memandang mata uang digital untuk infrastruktur keuangan yang perlu untuk hari esok,” kata Fan diambil dari South China Morning Post, minggu kemarin (6/10).