Targetkan Pengoperasian PLTS
Danone Indonesia membidik penempatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di semua pabrik Aqua akan usai pada 2023. Perusahaan memiliki komitmen untuk memberikan dukungan pemerintah menangani perkembangan iklim serta memburu sasaran bauran energi bersih.
Di Indonesia, sekitar 17 pabrik Danone-Aqua akan memakai PLTS Atap dengan keseluruhan kemampuan skema lebih dari 15 ribu kilowatt peak. Pembangkit ini dapat membuahkan listrik sebesar 21 gigawatt hour (GWh) dan kurangi emisi karbon sebesar 16.633 ton karbondioksida per tahun.
Perusahaan sudah menempatkan pembangkit listrik tenaga surya di dua pabrik yang lain. Pertama, di Ciherang, Jawa Barat, dengan kemampuan 770 kilowatt peak. PLTS ini membuahkan listrik sebesar 1 gigawatt hour per tahun dan pengurangan emisi karbon sebesar 825 ton per tahun.
Sesaat pada 2021, perusahaan merencanakan menempatkan PLTS Atap di Pabrik Mekarsari, Jawa Barat. “Kemampuannya 2,1 megawatt peak,” katanya. Untuk pabrik di Banyuwangi, Klaten, serta Mekarsari, Danone-Aqua kerja sama juga dengan Keseluruhan Solar DG Southeast Asia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menggerakkan peningkatan pabrikasi tehnologi PLTS Atap di negeri. Indonesia mempunyai bahan mentah untuk pengerjaan panel surya, yaitu pasir besi.
Untuk peningkatan tehnologi batereinya bisa diberikan ke kampus besar di Indonesia. “Jika semua jalan, dapat masuk rumah tangga. Ini ada faedah bertambah,” katanya.
Kementerian Eneergi serta Sumber Daya Mineral menulis konsumen setia PLN yang sudah menempatkan PLTS Atap terus makin bertambah. Angkanya capai 2.346 konsumen setia pada Juni 2020 dengan keseluruhan kemampuan capai 11,5 megawatt.
DKI Jakarta menulis jumlah pengguna PLTS paling banyak, yaitu 703 orang konsumen setia. Jawa Barat mengejar di posisi ke-2 dengan 656 konsumen setia. Selanjutnya Banten (544 konsumen setia) serta Jawa Timur (191 konsumen setia).
Sekitar 84% pemasang pembangkit listrik itu datang dari rumah tangga. Konsumen setia usaha serta sosial semasing sekitar 7%. Sedang, jumlah pemasang dari pemerintah serta industri semasing sebesar 1%.