Presiden Trump Incar Ant Group
Perusahaan yang masuk daftar itu akan dibatas kerja samanya dengan korporasi AS. Korporasi Tiongkok yang lain, Huawei terlebih dahulu masuk daftar substansi ini. Disamping itu, Trump memberi sangsi sama ke TikTok serta WeChat, walau tidak diterima oleh hakim di sejumlah area.
Reuters memberikan laporan, cara Departemen Luar Negeri AS itu dilaksanakan saat barisan garis keras Tiongkok berupaya menahan investor Negeri Paman Sam ambil sisi dalam IPO Ant Grup.
Alipay membidik US$ 35 miliar atau Rp 518 triliun dari pendataan di 2 bursa saham. Nilainya melebihi rekor IPO raksasa migas asal Arab Saudi, Saudi Aramco US$ 29,4 miliar di Desember 2019.
Sedang valuasi perusahaan yang 33% sahamnya dipunyai oleh Alibaba itu diprediksikan US$ 200 miliar waktu IPO.
Walau demikian, sangsi daftar hitam dipandang bisa membuat negara lain waspada menyambungkan ekosistem tehnologinya dengan perusahaan Tiongkok.
Di Tiongkok, Alipay jadi aplikasi pembayaran terkenal, serta sudah mengolah transaksi bisnis 118 triliun yuan sepanjang satu tahun paling akhir. Perusahaan menggandeng 1 miliar pemakai aktif tahunan dengan global.
Keuntungan Ant Grup capai 21,9 miliar yuan atau US$ 3,2 miliar di semester I. Nilainya naik 1.052,63% dibanding masa sama tahun kemarin, 1,9 miliar yuan. Penghasilannya naik 38% jadi 72,5 miliar yuan.
Walau miliaran pangkal pemakainya ada di Tiongkok, perusahaan merencanakan memperlebar pasar ke Asia serta Eropa. Alipay akan berpartner dengan penyuplai service keuangan lokal dengan tawarkan kekuatan tehnologinya.
Tetapi, Ant Grup akan berkompetisi dengan 2 pemain global yaitu Visa serta Mastercard. Dikutip dari Tech In Asia, Visa akui akan lakukan pendekatan kolaboratif hadapi masuknya Ant Grup ke pasar global.
Di Asia Pasifik, Visa berpartner dengan lebih dari 20 service dompet digital (e-wallet). Di pasar ini, perusahaan mencapai bertambah dari satu miliar pemakai serta 65 juta partner penjual.